- time to take a look , At a Glimpse of Reality-
SIN(O)PSIS
Mellisa adalah gadis keturunan Tionghua. Diusianya yang ke 17 dia meninggalkan rumah orang tuanya selamanya. Semua ini karena dia marah, Mellisa mendengar bahwa dirinya akan dijual kepada saudagar kaya oleh orang tuanya sendiri agar perusahaan orang tuanya dapat selamat dari masalah financial yang bisa berakibat kebangkrutan. 8 tahun kemudian, Mellisa telah menjadi wanita yang sukses, baik di bidang pendidikan serta dibidang pekerjaan. Tanpa bantuan orang tuanya selama 8 tahun itu Mellisa berjuang sendiri, berbekal beasiswa penuh dia belajar dengan baik-baik, hingga suatu malam Paman Mellisa datang kerumah milik Mellisa sendiri. Mengkabarkan keadaan orang tua Mellisa. Pertemuan itu berujung pada pertengkaran di antara Mellisa dan Pamannya.
Mellisa tetap bersikukuh untuk tidak menemui lagi orang tuanya. Malam keesokan harinya Mellisa menjadi bimbang dan memikirkan keadaan orang tuanya, kemudian Mellisa mendapat mimpi yang berisikan memori masa lalunya. Memori itu adalah memori tentang kelahiran dirinya hingga dia masuk sekolah dasar. Diawali dengan Mama Mellisa yang mengkabarkan kehamilannya kepada sang Ayah, kemudian berlanjut ke persalinan sang Ibu, sampai Mellisa sudah beranjak dewasa dari bayi menjadi Anak-anak. Setelah memori ini selesai Mellisa terbangun, dia sangat kaget dan memberi tahuka memori ini kepada kedua sahabatnya Irene dan Ricko. Ternyata memori yang ia dapatkan kemarin bukan memori yang terakhir, masih ada dua memori. Memori kedua tentang masa smpnya. Di masa ini menampilkan Mellisa merayakan imlek, kemudian konflik dengan ibunya muncul ketika Mellisa mencintai seorang laki-laki bernama Handoko, dan ternyata Handoko juga dicintai oleh sahabat Mellisa sendiri yang bernama Ellyanti. Sahabat Mellisa ini memiliki sifat berwajah dua yang akhirya mengkhianati Mellisa, tetapi Mellisa tidak mengetahui sifat buruk Ellyanti yang dilakukan Mellisa adalah marah terhadap Mamanya.
Memori selanjutnya adalah Memori masa smu Mellisa yang diawali dengan pertengkaran sengit diantara Mellisa dan Ayahnya. Mellisa ingin melanjutkan sekolah di universita akan tetapi Ayahnya ingin Mellisa menikah setelah lulus smu ini. Ayah Mellisa telah mencarikan jodoh kepada Mellisa, tetapi pada akhirnya jodoh yang bernama Sandy itu juga menolak perjodohan ini. Sandy memberi saran kepada Ayah Mellisa untuk memberi ijin Mellisa untuk melanjutkan sekolah. Sebab Sandy tahu kalau Mellisa memiliki potensi yang baik di bidang pekerjaan kelak nantinya. Sebenarnya Papa Mellisa telah menyetujui Mellisa untuk melanjutkan studinya di universitas, akan tetapi karena Mellisa hanya mendengar secara sepihak percakapan di antara Sang Ayah dengan Sekretaris. Sang Ayah tidak pernah memiliki niat untuk menjual anaknya sendiri hanya demi uang. Setelah itu Mellisa bangun dari memorinya. Tersadar dari kebenaran yang pahit yang dijalaninya selama ini. Mellisa ternyata koma selama tiga hari, ketika dia berusaha mencari orang tuanya lagi ternyata Tuhan sudah berkehendak lain. Orang tuan Mellisa sudah meninggal ketika perjalanan menuju rumah Mellisa
